Minggu, 17 Oktober 2010

Etika Bisnis untuk Nama dan Jabatan

Setelah Anda membuka meeting kok ada yang tersenyum-senyum kecil ya. Big Boss juga jadi tegang wajahnya. Salah apa nih? Saat meeting dua perusahaan yang berbeda, momen perkenalan menjadi pembuka yang sangat penting. Sepertinya memang sepele, tinggal sebut siapa saja yang hadir dan topik apa yang akan dibicarakan, ditambah sedikit embel-embel kata sambutan maka beres sudah. Saat mengenalkan dan menyebut siapa saja itu yang harus Anda perhatikan, karena di dalam bisnis ada etikanya lho!

Nama

Salah pengucapan nama jelas membuat si empunya nama bergidik menahan geram, apalagi jika dibarengi dengan tawa kecil orang-orang di sekitarnya. Terbayang kan pembicaraan kerja sama dua perusahaan jika awalnya sudah begini? Oleh karena itu, jika Anda ragu pengucapan sebuah nama, jangan takut untuk bertanya pada yang punya nama. Hindari cara bertanya yang mengesankan Anda telah dibuat repot oleh namanya. Menggunakan nama orang sebagai bahan bercanda jelas amat sangat dilarang.

Jika Anda yang berada di posisi si empunya nama, jangan mempersulit. Ucapkan dengan jelas untuk membantu si penanya mengucapkan nama Anda dengan benar dan jangan lupa untuk tersenyum.

Mendadak lupa

Oleh karena terlalu gugup saat harus membuka meeting, Anda mendadak lupa nama orang yang duduk di tengah itu. Daripada pura-pura lupa dan melewati orang tersebut saat perkenalan, sebaiknya Anda bertanya kembali saat perkenalan dengan mengatakan "Mohon maaf, bisa diulangi nama bapak siapa?". Sebutkan namanya dan lanjutkan perkenalan. Jangan meminta maaf sampai berulang-ulang karena hal itu justru membesar-besarkan masalah. Untuk menghindari hal di atas, setelah mendapatkan nama seseorang segera ulangi sambil mengingat orangnya.

Jabatan

Untuk mengenalkan orang dari luar perusahaan, cukup sebutkan namanya secara formal dengan sebutan 'Bapak' atau 'Ibu' tanpa menyebut jabatannya untuk menghormati para petinggi perusahaan Anda. Jika tamu Anda orang asing, Anda cukup menyebutnya secara formal dengan Mister atau Miss diikuti dengan nama belakangnya.

Dalam bisnis, sebutan formal untuk wanita adalah Miss, entah itu dia sudah menikah atau belum. Akan lebih baik jika Anda menanyakan beliau ingin disebut Mrs. atau Ms. Jika menggunakan Mrs., gunakan nama depan dan bukan nama suaminya, contoh : Mrs. Andrea, bukan Mrs. Palmer. Hal-hal di atas sepertinya sepele, namun berakibat fatal terutama bagi persepsi para tamu dan petinggi perusahaan terhadap Anda yang melakukan perkenalan. Just beware, ladies! (kpl/DOR)


Metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar